Sabtu, 07 Agustus 2010

KOLOSAL BANGSA TERSINGKIR


Sama seperti hri kebanyakan,bangsa terkikis itu memulai seglanya.mereka menanam apa yang sudah tercantum dan terdaftar.Haruskah keseragaman itu terus berlangsung,seharusnnya aku dan kalian adalah manusia bebas dari segala jeratan rezim dan peraturan konyol yang begitu membebankan,haruskah aku berteriak “bangsat”kepda pemerintah?atau lebih baik diam dan melukiskan semua perasaan pada sebuah kertas yang kemudian akan berakhir dalam tong sampah.
Penjabarn pemerintah waktu sekarang tak lebih laiknya film kartun,hanya berisi lelucun yang tertutupi oleh hal formal yang sederhna tapi seolah begitu tertutup dengan tirai politik.Kita harus hapuskan tirani busuk ini,sebelum rezim semkin kuat dan,bangsa makin miskin materi dan moral.
Saya berujar”inilah saatnya bangkit bersama dan secara serempak mengepalkan tangan”
Bngsa tersingkir ini laiknya pengemis yg sedng berhrap pda tikus got busuk yg tiap hrinya hnya berpkir akn setiap keuntungan dri mandat yg dberikan pdanya.tikus-tikus itu knibal,mereka memkn,membnuh,dan menyiksa setiap hak rakyat.Rakyat buknlh mnusia bodoh yg hnya akn diam bla merka terusik,tpi bla berhdapn dgn pra tkus itu,merka hnyalah sampah/boneka hidup.
Saya hanya berpikir,perlukah sebuah jabatan tinggi untuk mengeluarkn aspirasi yang didengar oleh para tikus itu,agar merka merubah arah hdup.ini musim semrawut,dimana rakyat dan penguasa berujar sama”kita adalah bangsa demokrasi”tapi dalam penerapan hanya penguasa yg mempunyai hak itu,lebih dalam lagi,,terkdang hak mahal itu sering dimain mainkan oleh penguasa untuk kepentingan pribadi semisal tuk mendapatkan sesuatu yangg sungguh sudah jelas itu keluar dari keringat rakyat,…sungguh kebobrokan  moral.
Biarkan rakyat bernyanyi kolosal dan menyenandungkan setiap pangkal penderitaan mrka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar